Selasa, 15 Juli 2014

Analisis sampling versi Super Neli (Cocokologi inside)


Super Neli Lagi nge-render Cu...


#EAA Super neli terpaksa bangkit dari kubur.. (maksudnya baru posting lagi) setelah sekian lama terlalu sibuk karena si penulis artikel harus memikirkan konsep sampai development produk dari film super Neli, walhasil yang penting-penting kayak gini terabaikan . Maap ya.. (padahal pengunjung blog juga masih bisa di itung jari #jariKakiSeribu ). Oke.. kita abaikan sejenak curhatan diatas, kita fokus kedalam isi artikel ini, seperti judulnya.. kita akan coba analisis sampling.

"masih belom ngerti maksudnya apa"

Oke, diawali dengan Beberapa hari ini suhu politik yang panas dan belum juga mereda, berbagai macam perang statment dan argumen ramai diberbagai sosial media, ternyata momen setelah pilpres yang diprediksi akan membuat kedua kubu semakin cooling down malah sebaliknya, babak baru adu argumen dan saling serang justru memulai cerita barunya. Seperti kita tahu, hasil QC (Quick count) menuai kontroversi, karena terdapat perbedaan data diantara beberapa lembaga survei QC tersebut. Buntut dari perbedaan tersebut maka terjadi saling Claim antara kedua kubu sebagai pemenang PILPRES 2014. Sedikit mengingatkan kalau sistem Quick Count tersebut mengambil beberapa sample suara dari sejumlah data hasil pemilihan di seluruh indonesia. nah Kali ini akan dicoba contoh sederhana cara kerja pengukuran sampling, sebelumnya banyak juga postingan-postingan berkualitas mengenai contoh  sampling, seperti yang dibahas di blog berikut ini =>

dengan rumus-rumus tertentu sampling QC juga bisa didemonstasikan dengan analogi seperti berikut dengan menghitung jumlah pixel =>


 wow ternyata kompleks ya! beberapa teknik diatas membutuhkan logika pemrograman yg bener-bener bikin jelimet. tapi disini kita bakalan coba membuat versi yang lebih sederhana dan dimengerti dan dapat dicoba oleh siapapun, terutama oleh para 3D artist, animator atau Render artist, kenapa? karena penulis sendiri bekerja di bidang industri animasi dan ternyata contoh-contoh pengambilan sample diatas adalah memang benar, tujuan dibuatnya artikel ini hanya ingin mempertegas kembali, disamping itu masih sangat disayangkan teman-teman sesama profesi masih saja ada yang memperdebatkan seperti ini di media sosial. Artikel ini juga bertujuan untuk memikirkan kembali tindakan kita yang kadang takabur dan sembrono ataupun terlalu percaya diri, contohnya belum saja lulus sudah menyatakan Lulus ujian, padahal mengerjakan soalnya asal-asalan atau berlaku tidak jujur seperti nyontek :p.  oke langsung saja kita mulai.

Untuk para animator / 3d artist yang menggunakan software blender ataupun 3d max pasti pernah berkutat sama yang namanya sampling, biasanya untuk setting shadow, motion blur ataupun realtime render. kali ini penulis akan coba menggunakan penggunaan sampling dalam proses realtime render dengan menggunakan cycles Render pada software blender. sebenarnya fungsi ini digunakan untuk me-reduce kualitas gambar sehingga mempercepat proses render, namun tentunya dengan konsekuensi gambar yang dihasilkan tidak terlalu jelas.

Sampling panel pada render cycles
 bisa dilihat pada samples terdapat render value berjumlah 10 dan preview sebanyak 100. Nilai bisa di isi dengan 100 tapi kinerja komputer langsung melonjak naik, dan mengarah kearah force stop pada software 3D. sebenarnya untuk render preview maupun Render, batas yang dipakai hanyalah sampai 10 yang nilainya sama dengan 100% , Artinya bila kita isikan nilai 1 artinya sample yang ada sebanyak 10%. Kita coba dari yang terkecil yuk, kita ubah nilai preview menjadi 1 atau 10%, maka hasilnya akan seperti gambar dibawah ini..

sample dengan Value 10%


Nah, coba sekarang kita analogikan kalau gambar ini adalah indonesia, dan titik-titik / setiap pixelnya adalah sampel suara. Bila kita ambil sampel suara  dengan nilai 10% di setiap daerah, maka akan menghasilkan gambar yang terlihat belum begitu jelas , sampel 10% ini dibuat secara merata dan bukan secara acak, jadi kita sudah bisa menerka gambar apa yang akan muncul walau masih agak ragu itu kotak biasa atau kotak harta karun. waktu yang dibutuhkan adalah 00:00.07 (bisa dilihat dipojok kiri atas) cukup cepat namun konsekuensinya gambar menjadi pecah. Sekarang kita coba dengan sample yang lebih besar, sekitar 20%, oke sekarang boleh sorak karena gambarnya mulai terlihat, tapi ingat ya! ini dilakukan secara merata.

Sample dengan value 20%

oke , sekarang jumlah suara yang masuk sudah 20% dengan sample merata diseluruh daerah, sudah bisa dilihat juga dan bisa menerka kira-kira gambar apa yang akan muncul. nah ini merupakan contoh teknik quick count yang tepat! Lalu contoh kasus lain, sample yang dibuat adalah cukup besar yaitu 50% tetapi dengan sample yang belum merata disetiap daerahnya, kita bisa lihat seperti gambar dibawah ini.

Render dengan path tracing tile 9
Karena kita sudah sepakat menganalogikan gambar diatas adalah indonesia, maka tentunya kita harus menentukan daerah / provinsinya. Tepat disisi kanan atas terdapat tulisan path Tracing Tile 9/135 (penulis melakukan croping dan menempatkan di kanan bawah agar terlihat) artinya gambar yang tampil di layar adalah sebanyak 9 Tile dari jumlah keseluruhan 135, anggap saja keseluruhan provinsi adalah 135 dan data yang baru dihitung secara quick count baru 9 daerah dengan sample 50%, ini merupakan data yang belum akurat, walaupun dari 9 daerah tersebut sudah masuk 100% namun gambarnya masih belum bisa kita tebak, ini kayak tebak-tebak buah manggis, kita perlu berhati-hati jika ada quick count yang seperti ini, sangat diragukan hasilnya.Waktu yang sangat tepat untuk melihat gambar sempurna adalah ketika sample bernilai 100% dan kita telah melakukan proses render dengan menekan F12

Hasil render dengan menekan F12 dengan sample 100%
Kita bisa lihat gambar diatas merupakan Hasil penghitungan suara final bisa dibilang ini versi KPU, data masuk 100% dan margin eror mungkin hanya 1% , waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan gambar ini adalah 01:51.42 cukup lama juga untuk kita tunggu hasilnya, namun cukup memuaskan dan tidak menduga-duga gambar apa yang muncul, sudah jelas itu merupakan gambar Cube berwarna putih dengan ground dan shading yang terlihat jelas.

Jadi.. gimana nih Cucu-cucu Neli melihat para CAPRES kita saling claim kemenangan, padahal hasil suara KPU belum keluar..? Menunggu sedikit lama gak akan bikin pantat tepos apalagi me-lebar.  kita harus yakin bahwa KPU adalah lembaga yang profesional dan kredibel dalam bidangnya. Situasi yang kondusif harus kita ciptakan, jangan saling ejek atau menerka hal yang belum tentu dan masih dipertanyakan kebenarannya apalagi coba mengandai-andai padahal tidak mengerti ilmunya. Jika ada contoh lain mungkin bisa dishare juga, Contoh diatas merupakan contoh real yg pengaplikasiannya hampir sama dengan teknik Quick Count. Sekian ilmu cocokologi Super Neli mudah-mudahan bermanfaat!! #CIAAAT

Bonus.. lagu super Neli=>
=>